Sabtu, 26 September 2015

ORANG SUKSES DI INDONESIA KARENA BEKERJA DAN WIRAUSAHA



NAMA                       : DANA EKASARI
NIM                           : 14080314030
KELAS                      : PAP 2014 B
MATA KULIAH       : KEWIRAUSAHAAN
PROFIL ORANG SUKSES DI INDONESIA KARENA
BEKERJA DAN WIRAUSAHA
  • KARENA BEKERJA
1.      DAHLAN ISKAN
Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar
Karier
Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
ü  Jawa Pos (1982)
ü  Fangbian Iskan Corporindo (FIC) (2009)
ü  Perusahaaan Listrik Negara (PLN) (akhir 2009)
ü  Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) (2011)

2.      GITA WIRJAWAN
Gita Wirjawan adalah seseorang yang sukses dalam karir dan juga merupakan salah satu mantan calon Presiden Indonesia tahun 2014. Gita Wirjawan lahir di  Jakarta 21 September 1965 dengan nama asli Gita Irawan Wirjawan. Ayahnya bernama Wirjawan Djojosoegito dan ibunya bernama Paula Warokka Wirjawan. Gita memang dikenal sebagai tokoh yang sukses dalam hal karir. Perjalanan Gita dalam membangun kesuksesannya tak luput dukungan dari orang tua dan keluarganya. Tahun 2008 ia mendirikan sebuah perusahaan bernama Ancora Capital (tempo), yaitu sebuah perusahaan investasi di bidang pertambangan dan sumber daya. Perusahaan yang didirikannya tersebut, ia dirikan setelah mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur (Presdir) JP Morgan Indonesia di tahun 2006- 2008.
Gita Wirjawan menmempuh S1 di Texas yaitu di Universitas og Texas di Amerika Serikat. Selama kuliah, ia bekerja paruh waktu guna mengasah bakatnya dibudang wirausaha, ia bekerja di sebuah restoran di Texas. Lulus dari Texas, ia melanjutkan S2 nya di Baylor University tahun 1989 dan fokus mengambil jurusan Administrasi di bidang bisnis. Setelah lulus, ia memulai karirnya dan melamar pekerjaan di Citibank. Tahun 1999, ia kembali mengambil kuliah S2 nya di Harvard University dengan mengambil jurusan Public Administration dan lulus di tahun 2000. Riwayat perjalanna hidup gita di bidang pekerjaan bisa dibilang sukses. Setelah menggali penggalamannya di CITIBANK ia melanjutkan karirnya bekerja di ST Telekomunikasi di Singapore sampai tahun 2006. Dan kemudian ia pun menjabat sebagai Direktur utama di JP Morgan Indonesia. Untuk membuktikan keahliannya dalam menjalankan pekerjaaannya, ia pun mundur dari JP dan mendirikan perusahaan barunya sendiri yaitu Ancora Capital. Ia merasa benar-benar cocok dengan bidang finansialnya. Hanya dalam waktu hitungan bulan, ia pun berhasil mengambil beberapa saham di perusahaan besar seperti Perusahaan Apexindo, Perusahaan PT Bumi Resources, Prata Duta, Perusahaan Multi Nitrat Kimia, Perusahaan Properti di Jakarta dan juga di Bali.
Karir Gita ternyata tidak berhenti di bidang usaha. Pada tanggal 11 November 2009 ia pun di tunjuk oleh mantan Presiden Susilo Banbang Yudhoyono untuk diangkat sebagai BPKM yang tergabung di Kabinet Indonesia Bersatu, dan diangkat sebagai ketuanya. Ia bertugas sebagai pembenah dari masalah investasi yang telah di derita Indonesia, tahun 2011 kemudian ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu II. Tanggal 31 Januari 2014, ipun mengundurkan diri dari menteri perdagangan karena ia memutuskan untuk ikut dan focus pada pencalonannya sebagi Capres 2014 yang diusung oleh Kabinet Partai Demokrat.

3.      TANTOWI YAHYA
Tantowi lahir dan tumbuh di Dusun Indra Laya, Kabupaten Ogan Komering Ilir Palembang. Ayahnya H.M. Yahya Matusin, seorang kyai yang berprofesi sebagai pedagang kacamata dan ibunya Hj. Komariah Yahya, seorang tokoh partai Ketua Umum DPP PPP (1989-1994) di Palembang, mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, meski tinggal jauh dari kota, pria kelahiran 29 Oktober 1960 ini sudah menyimpan cita-cita ingin menjadi orang sukses.
Selepas tamat STM pada tahun 1979, pria yang menjalani pendidikan dasar hingga lanjutan atas di kampung halamannya ini berangkat ke Pulau Jawa, persisnya ke kota pelajar Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Namun niatnya untuk kuliah terganjal ijazah STM-nya. Saat itu, lulusan STM tidak diperbolehkan melanjutkan kuliah ke universitas karena dipersiapkan untuk langsung bekerja.
Ditolak di Universitas, tidak mebuat niat Tantowi untuk kuliah berhenti. Ia kemudian mengambil program D-I di Akademi Pariwisata Indonesia Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Setelah mengantongi ijazah diploma satu pada tahun 1982, ia kemudian hijrah ke Jakartadan pekerja di Hotel Borobudur sebagai resepsionis.
Dalam perjalanannya, Tantowi sering berpindah-pindah pekerjaan karena ia merasa tidak ada tantangan di tempatnya bekerja. Selain di Hotel Borobudur, ia pernah bekerja di Hotel Hilton. HIngga suatu ketika pada tahun 1987, Wakil ndirektur PT BASF Indonesia menawarkan pekerjaan padanya. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sejak bekerja di BASF, Tantowi mulai mengenal dunia hiburan. Di BASF, ia mewakili karirnya sebagai promotion officer. Dalam dua tahun, ia sudah menempati posisi sebagai pro,otion manager, sebuah posisi yang seharusnya diduduki lulusan S1 atau S2.
Setelah tujuh tahun bekerja di perusahaan pita rekaman tersebut, pada tahun 1994, Tantowi keluar dari BASF dan kebetulan bersamaan dengan itu, produksi pita kaset di BASF ditutup seiring dengan munculnya teknologi baru berupa disc.
Nama Tantowi mulai dikenal masyarakat saat membawakan acara kuis Gita Remaja di stasiun TVRI pada tahun 1989. Selama lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak menerima tawaran menjadi MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya semakin berkibar tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional "Who Wants to Be a Millionaire" yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006. Ia juga pernah menjadi presenter acara "Are You Smarter Than a 5th Grader?" dan pemandu acara musik country di stasiun MetroTV. Kerja kerasnya di dunia presenter dihadiahi penghargaan The Most Favourite Television Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards tahun 2003, 2004, dan 2005.
Sebagai figur publik yang dikenal suka membaca, ia kemudian didaulat menjadi Duta Baca Indonesia (DBI) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun 2006. Dengan penyematan gelar tersebut, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006 ini bertugas meningkatkan kesadaran membaca masyarakat Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dengan melakukan kegiatan kampanye di bebagai media, baik cetak maupun elektronik. Terpilihnya Tantowi sebagai Duta Baca Indonesia tidaklah salah. Sedari kecil, ia sudah dididik untuk suka membaca. Tantowi sudah biasa melahap dua harian koran nasional Pelita dan Merdeka yang dibeli ibunya.
Itulah sebabnya, dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia itu, ia selalu menuturkan pengalamannya bahwa kesuksesannya itu adalah berkat dorongan ibunya. Di dalam misinya menghimbau masyarakat untuk meningkatkan minat membaca, ia membuat semboyan "Ibuku Sebagai Perpustakaan Pertamaku". Menurutnya, peranan keluarga sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Orangtua harus dapat menyediakan kebutuhan bahan bacaan bagi anaknya. Dan figur ibu menurutnya, harus bisa memberikan teladan membaca di lingkungan keluarganya.
Setelah sukses di dunia hiburan, sejak tahun 2009, Anggota DPR RI (2009-2014, Presenter. Tantowi Yahya berkiprah sebagai politisi Senayan. Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi angota DPR RI (2009-2014) mewakili Partai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dari daerah pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sebagai anggota dewan, ia duduk di Komisi I yang salah satunya menangani bidang pertahanan dan keamanan.

  • KARENA WIRAUSAHA
1.      BOB SADINO
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama : Islam
Pendidikan :
o   SD, Yogyakarta (1947)
o   SMP, Jakarta (1950)
o   SMA, Jakarta (1953)
Karir :
o   Karyawan Unilever (1954-1955)
o   Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
o   Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
o   Dirut PT Boga Catur Rata
o   PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
o   PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
o   Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
o   Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

2.      MEITY AMELIA
Berawal dari hobi, Meity Amelia sukses sebagai pengusaha bakery dan cake. Ikuti perjalanan hidupnya. Meity Amelia lahir di kota kecil di Gorontalo, 50 tahun lalu. Waktu itu daerahnya sepi dan tidak banyak orang yang menjual makanan. Setiap sore, Sang Mama selalu membut kue-kue untuk kedua anaknya. Awalnya ia hanya bisa melihatt dan membantu mengambilkan alat atau bahannya saja. Tapi lama-kelamaan, ia ikut mengaduk adonan, mencetak dan membakar atau menggorengnya.
Karena seringnya membantu, sejak masuk sekolah dasar (SD), ia sudah bisa membuat puding dan roti goreng sendiri. “Rasanya puas bisa membuat roti goreng sendiri dan dinikmati sendiri,” jelas Meity. Jadi ketika teman-teman sebayanya senang bermain-main di luar rumah, ia berada di dapur membantu mamanya memasak atau membuat kue sendiri.
Selain belajar membuat aneka cake dan masakan, ia juga sudah diajari bisnis oleh orang tuanya. Ketika menginjak kelas 3 SD, ia sudah berani menjual permen dari gula merah di sekolahnya. Karena rasanya enak dan murah, dagangannya selalu habis dibeli teman-temannya. ”Permen gula merah saya buat sendiri, jadi keuntungannya jadi lebih besar,” jelas ibu 6 anak ini.
Keahlian membuat cake makin bertambah ketika ia menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Ia suka membeli majalah atau buku tentang resep dan masakan. Tidak hanya dibaca saja, tetapi ia juga senang mempraktikannya di rumah. Hasilnya, ia sering sekali menghadiahi teman-teman atau ponakan dengan tart. ”Kalau pas ada perayaan atau ada teman atau keponakan ulang tahun, saya sering memberi hadiah kue atau tart buatan sendiri,” jelas istri Suryo Hadisantoso ini. Ia juga pernah membantu usaha kakak iparnya membuat kue kering.
Proses belajar yang panjang, serta pengalaman yang banyak membuat kue dan cake, ternyata sangat berguna ketika ia menjalankan bisnis cake di Jakarta. Tahun 1993, ia membuka Grandville Island, Bakery dan Cake Shop di komplek pertokoan Greenville, Jakarta Barat. Waktu itu modalnya hanya 1 mikser kecil, 1 oven biasa, 1 meja dan 1 lemari pendingin. Perlahan tapi pasti, ia mulai mendapatkan pelanggan. ”Motto kami adalah kualitas di atas kuantitas,” jelasnya. Untuk itu ia benar-benar memperhatikan kualitas bahan, penampilan, dan rasa.
Kelebihan dari cake atau kue buatannya adalah ia selalu memperhatian detail dan membuatnya lebih artistis. Kalau pelukis menuangkan ide atau gagasannya melalui kain atau kertas, Meity menuangkannya lewat cake atau kue yang ia buat. ”Saya selalu berusaha membuat cake atau kue menjadi lebih cantik dan indah,” jelas Meity yang memang jago menghias cake ini.
Karena makin lama pesanan makin banyak, ia mengambil karyawan untuk membantunya. Sekarang ini ia dibantu 13 karyawan. ”Tapi kalau mendekati Lebaran, Natal atau hari raya lainnya, saya bisa dibantu 30 karyawan,” jelas Meity yang sampai sekarang masih rajin ikut kursus membuat cake dan kue. Baginya, belajar merupakan keharusan jika ingin produknya terus didatangi pelanggan.
Selain kue kering, ia juga menerima pesanan aneka tart untuk segala keperluan, aneka snack, dan roti. Lebih dari 60 jenis cake yang ia produksi antara lain: blackforest, tiramisu, havana cake, sultana butter, caramel nut, cruncy drop’s dan masih banyak lagi. Beberapa pejabat dan artis pernah merasakan kelezatan cake buatannya. ”Taufik Hidayat pernah pesan tart untuk ulang tahun anaknya,” jelas Bendahara Asosiasi Bakery Indonesia ini.
Ada beberapa tips untuk mereka yang ingin memulai usaha makanan. Pertama, kerjakan dengan kesungguhan hati dan ikhlas. Jangan pernah menggerutu dengan apa yang ia kerjakan. Kedua, jangan malas belajar entah dengan mengikuti kursus atau membaca buku. ”Ketiga, terus jaga kualitas dan selalu buat inovasi baru,” tegas Meity.

3.      SUKYANTO
Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77, ratusan gerainya sudah tersebar di seluruh nusantara. Tidak puas dengan mempertahankan pasar dalam  negeri, kini produk es teller 77 merupakan salah satu bisnis franchise makanan yang berhasil merambah pasar internasional. Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia, serta masih akan terus dikembangkan untuk membuka gerai berikutnya di India, Jeddah dan Arab Saudi.
Terinspirasi dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda – tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata bukan peluang bisnis yang pertama kali Ia coba. Berbagai peluang bisnis seperti  menjadi salesman, tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai mencoba bisnis salon pernah Ia geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.
Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.
Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo dengan sistem franchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan keuletan dan kerja keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180 gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Perbandingan Karakter Tipikal orang sukses karena bekerja dan sukses karena bekerja :
Orang Sukses Karena BERWIRAUSAHA
Orang Sukses Karena BEKERJA

  • Tidak terikat dengan waktu saat bekerja.
  • Membuka kesempatan lapangan kerja baru.
  • Tidak harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
  • Bekerja karena hobi atau kreatifitas individu.
  • Tanggung jawab dan resiko lebih berat.
  • Pendapatan tergantung produksinya.




  • Terikat dengan waktu saat bekerja.
  • Menjari pekerjaan.

  • Membutuhkan pendidikan yang lebih bagus.
  • Bekerja karena tuntutan.

  • Tanggung jawab atas pekerjaan saja.
  • Pendapatan pasti.


Dari berbagai karakter yang di miliki kedua tipe orang tersebut, karakter yang ingin saya miliki yaitu karakter orang yang sukses karena berwirausaha karena mampu menciptakan lapangan kerja baru dan memiliki relasi yang luas karena ketika bisnis mulai bertumbuh pesat, maka semakin banyak lapangan kerja yang kita ciptakan. Selain dapat menjadi bagian dari usaha yang digeluti, hal ini juga dapat menciptakan peluang kerja untuk orang lain, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Karakter Wirausaha yang saya inginkan yaitu:
o      Memiliki Komitmen yang tinggi
Dengan memiliki komitmen yang tinggi pastinya akan senantiasa berpegang teguh pada bisnisnya.
o      Sikap Jujur dan selalu ingin maju dalam berwirausaha
Dengan memiliki sikap jujur maka akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/ pelanggan.
o      Kreatif
o      Inovatif
Dengan inovasi maka seorang wirausaha akan selalu memiliki ide-ide baru dan penemuan-penemuan baru untuk kemajuan bisnisnya.
o      Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

REFERENSI :
Prambudi, Didik nazaruddin. 2013. 5 Wirausahawan Sukses Indonesia. (http://didiknazaruddinprambudi.blogspot.co.id/2013/04/5-wirausahawan-sukses-indonesia.html, diakses 19 September 2015)

ENSIKONESIA-ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA. 2012. Talenta Presenter Ternama. (http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2778-talenta-presenter-ternama.html, Diakses 22 September 2015)