NAMA : DANA EKASARI
NIM :
14080314030
KELAS : PAP 2014 B
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN
PROFIL ORANG
SUKSES DI INDONESIA KARENA
BEKERJA DAN
WIRAUSAHA
1.
DAHLAN ISKAN
Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus
1951), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di
Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada
tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu
II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
menggantikan Mustafa Abubakar
Karier
Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah
surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976,
ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin
surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
ü Jawa Pos (1982)
ü Fangbian Iskan Corporindo (FIC) (2009)
ü Perusahaaan Listrik Negara (PLN) (akhir 2009)
ü Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) (2011)
2. GITA WIRJAWAN
Gita Wirjawan adalah seseorang yang
sukses dalam karir dan juga merupakan salah satu mantan calon Presiden
Indonesia tahun 2014. Gita Wirjawan lahir di
Jakarta 21 September 1965 dengan nama asli Gita Irawan Wirjawan. Ayahnya
bernama Wirjawan Djojosoegito dan ibunya bernama Paula Warokka Wirjawan. Gita
memang dikenal sebagai tokoh yang sukses dalam hal karir. Perjalanan Gita dalam
membangun kesuksesannya tak luput dukungan dari orang tua dan keluarganya.
Tahun 2008 ia mendirikan sebuah perusahaan bernama Ancora Capital (tempo),
yaitu sebuah perusahaan investasi di bidang pertambangan dan sumber daya.
Perusahaan yang didirikannya tersebut, ia dirikan setelah mundur dari
jabatannya sebagai Presiden Direktur (Presdir) JP Morgan Indonesia di tahun
2006- 2008.
Gita Wirjawan menmempuh S1 di Texas
yaitu di Universitas og Texas di Amerika Serikat. Selama kuliah, ia bekerja
paruh waktu guna mengasah bakatnya dibudang wirausaha, ia bekerja di sebuah
restoran di Texas. Lulus dari Texas, ia melanjutkan S2 nya di Baylor University
tahun 1989 dan fokus mengambil jurusan Administrasi di bidang bisnis. Setelah
lulus, ia memulai karirnya dan melamar pekerjaan di Citibank. Tahun 1999, ia
kembali mengambil kuliah S2 nya di Harvard University dengan mengambil jurusan
Public Administration dan lulus di tahun 2000. Riwayat perjalanna hidup gita di
bidang pekerjaan bisa dibilang sukses. Setelah menggali penggalamannya di
CITIBANK ia melanjutkan karirnya bekerja di ST Telekomunikasi di Singapore
sampai tahun 2006. Dan kemudian ia pun menjabat sebagai Direktur utama di JP
Morgan Indonesia. Untuk membuktikan keahliannya dalam menjalankan
pekerjaaannya, ia pun mundur dari JP dan mendirikan perusahaan barunya sendiri
yaitu Ancora Capital. Ia merasa benar-benar cocok dengan bidang finansialnya.
Hanya dalam waktu hitungan bulan, ia pun berhasil mengambil beberapa saham di
perusahaan besar seperti Perusahaan Apexindo, Perusahaan PT Bumi Resources,
Prata Duta, Perusahaan Multi Nitrat Kimia, Perusahaan Properti di Jakarta dan
juga di Bali.
Karir Gita ternyata tidak berhenti
di bidang usaha. Pada tanggal 11 November 2009 ia pun di tunjuk oleh mantan
Presiden Susilo Banbang Yudhoyono untuk diangkat sebagai BPKM yang tergabung di
Kabinet Indonesia Bersatu, dan diangkat sebagai ketuanya. Ia bertugas sebagai
pembenah dari masalah investasi yang telah di derita Indonesia, tahun 2011
kemudian ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu
II. Tanggal 31 Januari 2014, ipun mengundurkan diri dari menteri perdagangan
karena ia memutuskan untuk ikut dan focus pada pencalonannya sebagi Capres 2014
yang diusung oleh Kabinet Partai Demokrat.
3. TANTOWI YAHYA
Tantowi lahir dan tumbuh di Dusun
Indra Laya, Kabupaten Ogan Komering Ilir Palembang. Ayahnya H.M. Yahya Matusin,
seorang kyai yang berprofesi sebagai pedagang kacamata dan ibunya Hj. Komariah
Yahya, seorang tokoh partai Ketua Umum DPP PPP (1989-1994) di Palembang,
mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, meski tinggal jauh dari kota, pria
kelahiran 29 Oktober 1960 ini sudah menyimpan cita-cita ingin menjadi orang
sukses.
Selepas tamat STM pada tahun 1979, pria
yang menjalani pendidikan dasar hingga lanjutan atas di kampung halamannya ini
berangkat ke Pulau Jawa, persisnya ke kota pelajar Wakil Presiden Republik
Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Namun niatnya untuk kuliah terganjal ijazah
STM-nya. Saat itu, lulusan STM tidak diperbolehkan melanjutkan kuliah ke
universitas karena dipersiapkan untuk langsung bekerja.
Ditolak di Universitas, tidak mebuat
niat Tantowi untuk kuliah berhenti. Ia kemudian mengambil program D-I di
Akademi Pariwisata Indonesia Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978)
Yogyakarta. Setelah mengantongi ijazah diploma satu pada tahun 1982, ia
kemudian hijrah ke Jakartadan pekerja di Hotel Borobudur sebagai resepsionis.
Dalam perjalanannya, Tantowi sering
berpindah-pindah pekerjaan karena ia merasa tidak ada tantangan di tempatnya
bekerja. Selain di Hotel Borobudur, ia pernah bekerja di Hotel Hilton. HIngga
suatu ketika pada tahun 1987, Wakil ndirektur PT BASF Indonesia menawarkan
pekerjaan padanya. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sejak bekerja di BASF,
Tantowi mulai mengenal dunia hiburan. Di BASF, ia mewakili karirnya sebagai
promotion officer. Dalam dua tahun, ia sudah menempati posisi sebagai pro,otion
manager, sebuah posisi yang seharusnya diduduki lulusan S1 atau S2.
Setelah tujuh tahun bekerja di
perusahaan pita rekaman tersebut, pada tahun 1994, Tantowi keluar dari BASF dan
kebetulan bersamaan dengan itu, produksi pita kaset di BASF ditutup seiring
dengan munculnya teknologi baru berupa disc.
Nama Tantowi mulai dikenal masyarakat
saat membawakan acara kuis Gita Remaja di stasiun TVRI pada tahun 1989. Selama
lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak menerima tawaran menjadi MC
(master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya semakin berkibar
tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional "Who Wants to Be a
Millionaire" yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006. Ia juga
pernah menjadi presenter acara "Are You Smarter Than a 5th Grader?"
dan pemandu acara musik country di stasiun MetroTV. Kerja kerasnya di dunia
presenter dihadiahi penghargaan The Most Favourite Television Quiz Host dalam
ajang Panasonic Awards tahun 2003, 2004, dan 2005.
Sebagai figur publik yang dikenal
suka membaca, ia kemudian didaulat menjadi Duta Baca Indonesia (DBI) oleh
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun 2006. Dengan
penyematan gelar tersebut, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika
(PPIA) masa bakti 2004-2006 ini bertugas meningkatkan kesadaran membaca
masyarakat Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dengan melakukan
kegiatan kampanye di bebagai media, baik cetak maupun elektronik. Terpilihnya
Tantowi sebagai Duta Baca Indonesia tidaklah salah. Sedari kecil, ia sudah
dididik untuk suka membaca. Tantowi sudah biasa melahap dua harian koran nasional
Pelita dan Merdeka yang dibeli ibunya.
Itulah sebabnya, dalam menjalankan
tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia itu, ia selalu menuturkan pengalamannya
bahwa kesuksesannya itu adalah berkat dorongan ibunya. Di dalam misinya
menghimbau masyarakat untuk meningkatkan minat membaca, ia membuat semboyan
"Ibuku Sebagai Perpustakaan Pertamaku". Menurutnya, peranan keluarga
sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Orangtua harus dapat
menyediakan kebutuhan bahan bacaan bagi anaknya. Dan figur ibu menurutnya,
harus bisa memberikan teladan membaca di lingkungan keluarganya.
Setelah sukses di dunia hiburan,
sejak tahun 2009, Anggota DPR RI (2009-2014, Presenter. Tantowi Yahya berkiprah
sebagai politisi Senayan. Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi angota DPR RI
(2009-2014) mewakili Partai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dari daerah
pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sebagai anggota
dewan, ia duduk di Komisi I yang salah satunya menangani bidang pertahanan dan
keamanan.
1.
BOB SADINO
Nama : Bob
Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat :
Jakarta, 19 Januari 2015
Agama :
Islam
Pendidikan :
o
SD, Yogyakarta (1947)
o
SMP, Jakarta (1950)
o
SMA, Jakarta (1953)
Karir :
o
Karyawan Unilever (1954-1955)
o
Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
o
Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket)
(1969-sekarang)
o
Dirut PT Boga Catur Rata
o
PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
o
PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
o
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
o
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp:
793618
2.
MEITY AMELIA
Berawal dari hobi, Meity Amelia sukses sebagai
pengusaha bakery dan cake. Ikuti perjalanan hidupnya. Meity Amelia lahir di
kota kecil di Gorontalo, 50 tahun lalu. Waktu itu daerahnya sepi dan tidak
banyak orang yang menjual makanan. Setiap sore, Sang Mama selalu membut kue-kue
untuk kedua anaknya. Awalnya ia hanya bisa melihatt dan membantu mengambilkan
alat atau bahannya saja. Tapi lama-kelamaan, ia ikut mengaduk adonan, mencetak
dan membakar atau menggorengnya.
Karena seringnya membantu, sejak masuk sekolah dasar
(SD), ia sudah bisa membuat puding dan roti goreng sendiri. “Rasanya puas bisa
membuat roti goreng sendiri dan dinikmati sendiri,” jelas Meity. Jadi ketika
teman-teman sebayanya senang bermain-main di luar rumah, ia berada di dapur
membantu mamanya memasak atau membuat kue sendiri.
Selain belajar membuat aneka cake dan masakan, ia juga
sudah diajari bisnis oleh orang tuanya. Ketika menginjak kelas 3 SD, ia sudah
berani menjual permen dari gula merah di sekolahnya. Karena rasanya enak dan
murah, dagangannya selalu habis dibeli teman-temannya. ”Permen gula merah saya
buat sendiri, jadi keuntungannya jadi lebih besar,” jelas ibu 6 anak ini.
Keahlian membuat cake makin bertambah ketika ia
menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Ia suka membeli majalah atau buku
tentang resep dan masakan. Tidak hanya dibaca saja, tetapi ia juga senang
mempraktikannya di rumah. Hasilnya, ia sering sekali menghadiahi teman-teman
atau ponakan dengan tart. ”Kalau pas ada perayaan atau ada teman atau keponakan
ulang tahun, saya sering memberi hadiah kue atau tart buatan sendiri,” jelas
istri Suryo Hadisantoso ini. Ia juga pernah membantu usaha kakak iparnya
membuat kue kering.
Proses belajar yang panjang, serta pengalaman yang
banyak membuat kue dan cake, ternyata sangat berguna ketika ia menjalankan
bisnis cake di Jakarta. Tahun 1993, ia membuka Grandville Island, Bakery dan
Cake Shop di komplek pertokoan Greenville, Jakarta Barat. Waktu itu modalnya
hanya 1 mikser kecil, 1 oven biasa, 1 meja dan 1 lemari pendingin. Perlahan
tapi pasti, ia mulai mendapatkan pelanggan. ”Motto kami adalah kualitas di atas
kuantitas,” jelasnya. Untuk itu ia benar-benar memperhatikan kualitas bahan,
penampilan, dan rasa.
Kelebihan dari cake atau kue buatannya adalah ia
selalu memperhatian detail dan membuatnya lebih artistis. Kalau pelukis
menuangkan ide atau gagasannya melalui kain atau kertas, Meity menuangkannya
lewat cake atau kue yang ia buat. ”Saya selalu berusaha membuat cake atau kue
menjadi lebih cantik dan indah,” jelas Meity yang memang jago menghias cake
ini.
Karena makin lama pesanan makin banyak, ia mengambil
karyawan untuk membantunya. Sekarang ini ia dibantu 13 karyawan. ”Tapi kalau
mendekati Lebaran, Natal atau hari raya lainnya, saya bisa dibantu 30
karyawan,” jelas Meity yang sampai sekarang masih rajin ikut kursus membuat
cake dan kue. Baginya, belajar merupakan keharusan jika ingin produknya terus
didatangi pelanggan.
Selain kue kering, ia juga menerima pesanan aneka tart
untuk segala keperluan, aneka snack, dan roti. Lebih dari 60 jenis cake yang ia
produksi antara lain: blackforest, tiramisu, havana cake, sultana butter,
caramel nut, cruncy drop’s dan masih banyak lagi. Beberapa pejabat dan artis
pernah merasakan kelezatan cake buatannya. ”Taufik Hidayat pernah pesan tart
untuk ulang tahun anaknya,” jelas Bendahara Asosiasi Bakery Indonesia ini.
Ada beberapa tips untuk mereka yang ingin memulai usaha makanan. Pertama,
kerjakan dengan kesungguhan hati dan ikhlas. Jangan pernah menggerutu dengan
apa yang ia kerjakan. Kedua, jangan malas belajar entah dengan mengikuti kursus
atau membaca buku. ”Ketiga, terus jaga kualitas dan selalu buat inovasi baru,”
tegas Meity.
3. SUKYANTO
Siapa yang tak kenal dengan produk
es teller 77, ratusan gerainya sudah tersebar di seluruh nusantara. Tidak puas
dengan mempertahankan pasar dalam negeri, kini produk es teller 77
merupakan salah satu bisnis
franchise makanan yang berhasil merambah pasar internasional.
Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura,
Australia, serta masih akan terus dikembangkan untuk membuka gerai berikutnya
di India, Jeddah dan Arab Saudi.
Terinspirasi dari sang mertua (Ibu
Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya
bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan
menggunakan tenda – tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini,
ternyata bukan peluang bisnis yang
pertama kali Ia coba. Berbagai peluang bisnis seperti menjadi salesman,
tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan,
sampai mencoba bisnis salon pernah Ia geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.
Tak ingin mengulangi kegagalan
bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni bisnis es telernya yang
diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena
angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik
bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal
masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.
Dari sebuah warung tenda yang
dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya
menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada
tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo dengan sistem
franchise.
Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan keuletan dan kerja
keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180
gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di
Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Perbandingan Karakter Tipikal orang sukses karena bekerja dan sukses
karena bekerja :
Orang
Sukses Karena BERWIRAUSAHA
|
Orang
Sukses Karena BEKERJA
|
- Tidak
terikat dengan waktu saat bekerja.
- Membuka
kesempatan lapangan kerja baru.
- Tidak
harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
- Bekerja
karena hobi atau kreatifitas individu.
- Tanggung
jawab dan resiko lebih berat.
- Pendapatan
tergantung produksinya.
|
- Terikat
dengan waktu saat bekerja.
- Menjari
pekerjaan.
- Membutuhkan
pendidikan yang lebih bagus.
- Bekerja
karena tuntutan.
- Tanggung
jawab atas pekerjaan saja.
- Pendapatan
pasti.
|
Dari berbagai
karakter yang di miliki kedua tipe orang tersebut, karakter yang ingin saya
miliki yaitu karakter orang yang sukses karena berwirausaha karena mampu
menciptakan lapangan kerja baru dan memiliki relasi yang luas karena ketika
bisnis mulai bertumbuh pesat, maka semakin banyak lapangan kerja yang kita
ciptakan. Selain dapat menjadi bagian dari usaha yang digeluti, hal ini juga
dapat menciptakan peluang kerja untuk orang lain, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
Karakter
Wirausaha yang saya inginkan yaitu:
o Memiliki
Komitmen yang tinggi
Dengan memiliki komitmen yang tinggi pastinya akan senantiasa berpegang
teguh pada bisnisnya.
o Sikap Jujur
dan selalu ingin maju dalam berwirausaha
Dengan memiliki sikap jujur maka akan mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat/ pelanggan.
o Kreatif
o Inovatif
Dengan inovasi maka seorang wirausaha akan selalu memiliki ide-ide baru dan
penemuan-penemuan baru untuk kemajuan bisnisnya.
o
Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
REFERENSI :
ENSIKONESIA-ENSIKLOPEDI
TOKOH INDONESIA. 2012. Talenta Presenter
Ternama. (http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2778-talenta-presenter-ternama.html, Diakses 22 September 2015)